Menurut : Raden Putra ( Cupel Monumen Keramat Kejawanan )
Monumen Keramat Kejawanan didirikan kurang lebih pada pertengahan abad ke 17 Tahun 1947 M. Keramat Kejawanan sudah direnovasi kurang lebih 2 kali dan Monumen Kejawanan tidak boleh direnovasi total karena memiliki undang-undang. jika melanggar bisa terkena hukuman atau denda.
Seandainya Keramat Kejawan terkena gempa bumi dan tempat ini ancur lalu membangun tempat ini dibangun kembali tetapi tergantung Sultan Cirebon. Salah satu yang menarik dari Keramat Kejawanan yaitu untuk Tawasul dan Meminta keberkahan melalui karomah sukmajaya yang dipercaya oleh masyarakat sekitar untuk kebaikan,keberkahan dan keselamatan. Putra Sumajaya adalah Putra Cirebon dari Selir yang lebih tua. Lalu beliau menjadi guru penasehat (Juru martani) Sunan Gunung Jati.Pada hari kamis malam Jumat kliwon wisata ini menggalami pembeludakan pengunjung,salah satunya pada hari Maulid Nabi. Larangan untuk perempuan itu tidak boleh masuk dalam keadaan dengan tidak suci (Haid) , sedangkan larangan untuk laki-laki yaitu sama harus bersih misalnya Mandi,Wudhu dan Puasa. Didalam tempat Keramat itu terdapat tempat duduk untuk bertapa atau bersemedi tujuannya untuk mencari keberkahan dan keselamatan kepada Allah SWT. Pengunjung yang datang ke Keramat Kejawanan dari daerah Luar Kota seperti Lampung,Cilacap,dan Jakarta,daerah yang paling jauh yaitu dari Dengklok pada Tahun 1940.
Bagi penggunjung yang mengunjungi Keramat Kejawanan tidak dikenakan biaya apapun.
Monumen Keramat Kejawanan Cirebon:
Alamat : Jl.Yos Sudarso, Cirebon. Juru kunci : Raden Utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar